Home
HOT TOPICS
MOST POPULAR
Wonderful Article
Terms of Service
Privacy Policy
Home
HOT TOPICS
MOST POPULAR
Wonderful Article
Terms of Service
Privacy Policy
Ad
Pengamat: Penyediaan fasilitas isi daya EV perlu dukungan produsen
Umum
Arsip Foto - Warga mengisi daya mobil listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Jakarta, Jumat (2/2/2024). (ANTARA FOTO/ERLANGGA BREGAS PRAKOSO)
Jakarta (ANTARA) - Pengamat otomotif Bebin Djuana mengemukakan bahwa upaya penyediaan fasilitas isi daya kendaraan elektrik (
Electric Vehicle
/EV) memerlukan dukungan dari produsen kendaraan.
"Paling tidak di jaringan diler masing-masing tersedia fasilitas
charging
(pengisian daya)," katanya saat dihubungi dari Jakarta, Selasa.
Ia menyampaikan, dukungan produsen diperlukan untuk menyeimbangkan pertumbuhan penggunaan kendaraan elektrik dengan ketersediaan stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU).
"Karena mobilitas masyarakat Indonesia sangat tinggi dan negara kita besar sekali," kata lulusan jurusan teknik mesin Universitas Trisakti yang pernah bekerja di Hyundai itu.
"Mereka yang sudah memiliki EV yang paling merasakan cukup atau tidaknya tempat
charging
," katanya.
Ia mengatakan bahwa produsen yang memasarkan produk EV di Indonesia sudah mulai memperhatikan penyediaan fasilitas pengisian daya kendaraan listrik bagi konsumen.
Sebagai contoh, PT Neta Auto Indonesia (NAI) selaku agen pemegang merek mobil elektrik NETA sudah menyediakan fasilitas pengisian daya cepat di diler mereka yang ada di daerah Jakarta Utara.
Baca juga: NETA buka diler dengan fasilitas isi daya hingga test drive di Jakarta
Sementara itu, PT PLN sudah memasok listrik bagi 1.124 SPKLU dan 1.839 Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di 427 lokasi. PLN juga menawarkan layanan pemasangan perangkat pengisian daya kendaraan listrik di rumah.
Menurut laporan hasil studi
International Council on Clean Transportation
(ICCT) pada Februari 2024 tentang kebutuhan infrastruktur mobil listrik, Indonesia diperkirakan memerlukan 25.600 SPKLU di tempat-tempat tujuan umum, lokasi dalam perjalanan umum, dan tempat kerja pada 2030.
Laporan hasil studi yang ditulis oleh Tenny Christiana, Logan Pierce, Chelsea Baldino, dan Jacob Schmidt itu menyebutkan, investasi yang dibutuhkan untuk membangun 25.600 unit stasiun pengisian daya kendaraan listrik mencapai 597 juta dolar AS (atau Rp8,86 triliun).
Baca juga: PLN menghadirkan layanan isi daya kendaraan listrik di rumah
Baca juga: Intip fasilitas uji emisi hingga isi daya EV di gerai "flagship" Shell
Hyundai dan Kia pada 2023 produksi 3,68 juta mobil di luar Korea
2025-01-23
Alzheimer's: Pre-symptom biomarker changes could help early diagnosis
2025-01-23
Ekspor mobil Korea Selatan naik hampir 25 persen pada Januari
2025-01-23
Alzheimer's: How traffic-related air pollution can raise the risk
2025-01-23
Type 2 diabetes: Red light therapy could help lower blood sugar levels
2025-01-23
Moon lander tipped sideways on lunar surface but 'alive and well'
2025-01-23
EV maker Lotus Tech closes up modestly in Nasdaq debut after SPAC merger
2025-01-23
Delta seeks reversal of US plan to scrap airline's Aeromexico partnership
2025-01-23
Judge approves Binance $4.3 billion guilty plea as US seeks to modify founder Zhao's bond
2025-01-23
Profits at Britain's Rolls-Royce more than doubled in 2023
2025-01-23
High blood pressure: How hypertension increases heart disease risks
2025-01-23
Study: Multivitamins May Slow Cognitive Aging by 2 Years
2025-01-23